Pengertian Attitude
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. (Notoatmodjo, 2003).
Fungsi Attitude
Menurut Widayatun, TR (1999: 223) ada 8 fungsi sikap yaitu: sebagai instrumental; pertahanan diri; penerima objek, ilmu, serta memberi arti; nilai ekspresif; social adjustment; eksternalisasi; aktifitas adaptif dalam memperoleh informasi; reflek kehidupan.
Menurut Katz (1960) dikutip dalam Maramis, Willy F. (2006: 257) sikap mempunyai 4 fungsi yaitu:
Menurut Katz (1960) dikutip dalam Maramis, Willy F. (2006: 257) sikap mempunyai 4 fungsi yaitu:
a) Fungsi penyesuaian
Suatu sikap dapat dipertahankan karena mempunyai nilai menolong yang berguna; memungkinkan individu untuk mengurangi hukuman dan menambah ganjaran bila berhadapan dengan orang-orang di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan teori proses belajar.
b) Fungsi pembelaan ego
Fungsi ini berhubungan dengan teori Sigmund Freud, yang menjelaskan bahwa sikap itu “membela” individu terhadap informasi yang tidak menyenangkan atau yang mengancam, kalau tidak ia harus menghadapinya.
c) Fungsi ekspresi nilai
Beberapa sikap dipegang seseorang karena mewujudkan nilai-nilai pokok dan konsep dirinya. Kita semua mengganggap diri kita sebagai orang yang seperti ini atau itu (apakah sesungguhnya demikian atau tidak adalah soal lain); dengan mempunyai sikap tertentu anggapan itu ditunjang.
d) Fungsi pengetahuan
Kita harus dapat memahami dan mengatur dunia sekitar kita. Suatu sikap yang dapat membantu fungsi ini memungkinkan individu untuk mengatur dan membentuk beberapa aspek pengalamannya.
Mengapa Attitude Diperlukan ??
Hal yang terutama (bahkan yang terpenting) adalah attitude, seperti kata Karl Menninger, "Attitudes are more important than facts!" Menurut kami, attitude is a magic word! Anda tentu bertanya, bagaimana bisa demikian? Bila Anda menyukai matematika, mulailah menghitung jumlah angka kata attitudeattitude tersebut diberi angka sesuai urutan alphabet: A=1, T=20, I=9, U=21, D=4, dan E=5, maka didapat jumlah angka =100. dengan berpatok pada huruf kata
Terbukti bukan bahwa attitude is a magic word, sehingga seharusnya dan semestinya bisa memberi nilai tambah kepada kita semua, bukan kepada Pascal dan Martin Luther King saja!
Attitude dikaitkan dengan pengalaman kami memberikan jasa konsultasi dan layanan Manajemen & Sumber Daya Manusia, berada di kuadran mampu & mau (can & will) dan hal tersebut sangat berkaitan erat dengan "it is what is inside that counts, and the thing inside of us that makes us go up is: our attitude!"
Attitude adalah sikap dan perilaku kita dalam menghadapi persoalan secara mental-spiritual: mengomunikasikan perasaan kita kepada orang lain, memberi keberhasilan kepada kita untuk mengendalikan stres, mengatur jadwal, serta menjaga keseimbangan karier, keluarga dan kehidupan pribadi (work-life balance).
Dengan attitude yang positif, pada akhirnya, Anda akan mampu menyikapi setiap perubahan yang terjadi dengan bijaksana dan dengan sudut pandang penuh, serta tidak bereaksi secara negatif yang justru merugikan Anda sendiri. What happens to good people when bad things happen to them? They become better people!
Mengapa attitude diperlukan? Jawabannya, attitude-lah yang membedakan kita secara perseorangan, perusahaan tempat kita bekerja atau perusahaan yang kita miliki/kelola, bahkan suatu negara/bangsa dengan yang lain!
Salah satu contoh penting aplikasi attitude dalam perusahaan adalah kasus bangkrutnya perusahaan energi Enron Corporation, USA , di mana pada kenyataannya attitude para pemegang saham, manajemen, dan perusahaan secara keseluruhan tidak dapat dipertanggungjawabkan dan berakibat pada terguncangnya kepercayaan masyarakat kepada perusahaan-perusahaan besar, firma akuntansi, dan bursa saham Wall Street.
Hasil akhirnya telah kita ketahui bersama, di mana dalam waktu 24 hari, Enron Corp yang dibangun dan berkembang selama 16 tahun bangkrut dan nilai sahamnya rontok! (24 Days: How Two Wall Street Journal Reporters Uncovered the Lies that Destroyed Fait in Corporate America – Rebecca Smith & John R. Emshwiller, HarperCollins, 2003).
Lalu, di mana dan kapan attitude harus dilakukan serta siapa pelaksananya? Sebelum menjawabnya, terdapat tiga faktor utama yang sangat menentukan dalam mengaplikasikan attitude yaitu Environment, Experience and EducationYou Can Win – Shiv Khera, Prentice Hall, 1998). (
E pertama, environment, meliputi semua tempat yang memungkinkan timbulnya culture/budaya (rumah, sekolah/kampus, kantor/perusahaan, kehidupan sosial, media cetak/elektonik serta nilai tradisional, agama, budaya, bahkan kondisi sosial dan politik suatu Negara). In a positive environment, a marginal performer’s output goes up and in a negative environment, o good performer’s output goes down – because it is tough to expect positive behavior in a negative environment!
Lalu E kedua, Experience, adalah sikap/perilaku yang berubah, tergantung pada pengalaman hidup kita bertemu dengan orang lain serta berinteraksi dengan kejadian/peristiwa yang mengikutinya. Bila positif, kita menjadi baik dan vice versa!
Terakhir, E ketiga, Education. Saat ini kita “kebanjiran” informasi, tetapi sesungguhnya, pada saat yang bersamaan, kita juga “kehausan dan kelaparan” pengetahuan dan kebijaksanaan, karena pada kenyataannya pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan kepada kita how to make a living, but (more important) also how to live!
PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat) dan PT. Asuransi Raksa Pratikara bukanlah perusahaan terbesar dalam revenue, jumlah cabang maupun tangible assets lain (per kategori produk/jasa), tetapi pada penilaian kami attitude telah menjadi salah satu pilar utama di dalam menjalankan usahanya selama ini.
To be Honest, memang belum sempurna dan masih memerlukan usaha, kerja keras, dan waktu, untuk membuktikan kesungguhan dan konsistensinya kepada masyarakat pengguna produk/jasa mereka di waktu mendatang. Terdapat sebelas golden values PT. Asuransi Raksa Pratikara, Yaitu Bijaksana, Terpercaya, Mengutamakan Kepuasan Nasabah, Menjunjung Tinggi Profesionalisme, Integritas, Kejujuran, Mencintai Pekerjaan dengan Sepenuh Hati, Pengembangan Diri, Membina Rekan Kerja secara Berkesinambungan, Rendah Hati, dan Kebersamaan dengan Customer, yang bila disatukan dalam satu kata didapatlah : attitude, yaitu sikap dasar hakiki manusia untuk dapat melaksanakan secara baik, benar dan berkesinambungan disertai perbaikan kepada hal yang dilakukannya dalam interaksi pekerjaan/kehidupannya.
Bahkan, pada level korporasi perusahaan, untuk para manajemen puncak dan senior, William N. Yeomans dalam bukunya 1.000 Things You Never Learned In Business School, seharusnya memiliki dan menerapkan corporate attitude di dalam kegiatan pekerjaan dan aktivitasnya.
Akhirnya, bagaimana melakukannya? Mahatma Gandhi berkata, "When you are right, you have no need to be angry. When you are wrong, you have no right to be angry." Rasanya sangat tepat untuk memberikan kata kunci jawabannya dan manusia sebagai faktor utama juga harus dipersiapkan secara seksama.
Seperti kata pepatah, “Semua bersangkut paut dengan manusianya, maka jika hal-hal yang terkait dengan manusianya diabaikan, apa pun yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.” That is one most important factor! Tidak mudah memang! Tetapi, mengapa tidak dicoba bila the others can!
sumber :
http://www.dsc-ina.web.id/index.php?app=artikel&act=rinci&artikelid=28
http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/10/13/sikap-attitude/